Ketika ibunya meninggal lebih awal, Ichika Matsumoto tinggal bersama ayahnya sejak dia masih muda. Semakin tua dia, semakin dewasa dia dengan selalu merawat ayahnya, menebus hari-hari sulit yang dia habiskan untuk merawatnya. Sang ayah menggunakan kameranya sepanjang hari dengan dalih merekam gambar putrinya untuk disimpan sebagai kenang-kenangan. Namun semakin dia melihat putrinya telah dewasa, dan ketidakhadirannya begitu lama membuatnya semakin terangsang.